Asma adalah pendeknya nafas dan bersin-bersin yang disebabkan oleh
kejang pada saluran bronkial. Produksi berlebihan dari lendir (mukus,
dan pembengkakan membran mukus. Asma telah membunuh lebih dari 4000
orang Amerika setiap tahunnya. [1] Penelitian klinis menunjukkan bahwa
THC (zat aktif pada ganja) bertindak sebagai bronchodilator,
membersihkan saluran udara yang tersumbat dan memungkinkan nafas yang
bebas. [2], [3] Dalam satu studi, mariyuana, “menyebabkan pembalikan
segera dari asma yang dipicu oleh latihan dan hiperinflasi.” [4] Banyak
kasus asma telah diobati dengan sukses baik dengan pengobatan alami
maupun THC sintetis.
Dalam sebuah laporan, seorang wanita muda menggunakan mariyuana
dengan persetujuan dokternya. Selama beberapa tahun serangan asma yang
biasa dia alami hampir sepenuhnya sembuh dengan dosis rendah dari asap
ganja. [5]
Beberapa penderita asma yang telah menemukan pengobatan lewat penggunaan
sintetis THC seringkali menyuarakan pilihan atas ganja yang alami
dibandingkan denga marinol. Marinol disebut kurang efektif dibandingkan
ganja yang alami serta jauh lebih banyak memiliki sifat psikoaktif.
Metode alternatif dari pemberian obat telah disarankan oleh Insitute of
Medicine [6] dan banyak otoritas medis lainnya. Rencana untuk membuat
inhaler (penghirup) THC yang tanpa pembakaran telah menerima banyak
perhatian selama beberapa tahun, namun perancang telah gagal untuk
menghasilkan sebuah contoh (prototipe) yang bisa bekerja. [7]
“Ekperimen yang meneliti efek antiasmatik THC dari ganja kebanyakan
berasal dari tahun 1970-an dan merupakan studi yang akurat. Efek dari
rokok ganja (dengan THC 2 persen) atau THC oral (15 mg), secara khusus
menyamai dengan yang didapat dari dosis pengobatan obat-obatan
bronkodilator umum (salbutamol, isoprenaline). Setelah menghirup,
efeknya bertahan hingga sekitar dua jam. Karena menghirup bagian-bagian
ganja dapat menyebabkan iritasi pada selaput lender (mucus), pemberian
secara oral atau sistem pemberian alternatif yang lain akan lebih
disukai. Sangat sedikit pasien yang mengalami bronchoconstriction
(penyumbatan saluran bronkus) setelah menghirup THC.” [8]
sumber :
http://www.cannabismd.net/asthma/
LGN
________________________________________
[1] Grinspoon, “Marijuana and asthma.” The Forbidden Medicine Website, www.rxmarijuana.com
[2] National Academy of Science, 1982
[3] “Therapeutic possibilities in cannabinoids,” Editorial, The Lancet, pp. 667-669, March 22, 1975
[4] Tashkin, Shapiro, Lee, and Harper, “Effects of smoked marijuana
in experimentally induced asthma.” American Review of Respiratory
Disease, Vol. 112, 1975
[5] Letters, High Times, No. 273, May, 1998
[6] Institute of Medicine, Marijuana and Medicine: Assessing the Science Base. Washington DC: National Academy Press, 1999
[7] Geiringer, “An overview of the human research studies on medical use of marijuana.” CANORML, 1994, www.norml.org/canorml/
[8] Grotenhermen, Russo. Cannabis and Cannabinoids: Pharmacology,
Toxicology, and Therapeutic Potential. New York: The Hawthorn
Integrative Healing Press, 2002, Grotenhermen, “Review of Therapeutic
Effects.” Chapter 11, p. 130
Senin, 27 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ternyata bisa sebagai obat asma yah
royal vkb
Posting Komentar